makalah evaluasi investasi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat,
nikmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah dengan judul “EVALUASI INVESTASI” dalam rangka memenuhi tugas kelompok.
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis mendapat
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada orang tua, pembimbing dan teman yang telah membantu dalam
penulisan makalah ini.
Dalam menyusun makalah ini kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan yang menyertai, untuk itu kami sangat mengharap kritik
dan saran yang membangun demi peningkatan karya tulis ilmiah kami yang
selanjutnya.
Kediri, November 2017
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Investasi pada hakikatnya merupakan
penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh
keuntungan dimasa mendatang. Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu;
investasi pada asset-aset riil dan investasi pada asset-aset
finansial.Investasi pada aset-aset riil dapat berbentuk pembelian asset
produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan
lainnya.
Dengan berinvestasi maka dana yang
terdapat dalam kas perusahaan tidak menganggur. Investasi dapat dimaksudkan
sebagai akumulasi dari suatu bentuk aktiva untuk memperoleh manfaat dimasa yang
akan datang.
Dengan
adanya investasi maka perusahaan mengharapkan beberapa keuntungan yakni
terjaminnya manajemen kas, terciptanya hubungan yang erat dan memperkuat posisi
keuangan suatu perusahaan. Investasi merupakan unsur yang sangat penting dalam
perusahaan. Aktivitas investasi yang dilakukan oleh perusahaan akan
dijadikan sebagai dasar penilaian manajemen kas perusahaan.
Penilaian
kinerja perusahaan ini sebagian atau seluruhnya dapat dinilai dari penggunaan
kas untuk investasi. Bagi perusahaan investasi adalah cara untuk menempatkan
kelebihan dana sedangkan untuk perusahaan lainnya investasi merupakan sarana
untuk mempererat hubungan bisnis atau memperoleh suatu keuntungan perdagangan.
Apapun motivasi perusahaan dalam melakukan investasi, investasi tetap merupakan
sarana dalam menentukan posisi keuangan perusahaan.
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian investasi?
2. Apa dasar-dasar dari evaluasi investasi?
3. Apa dan bagaimana saja metode penilaian
investasi?
C.
Tujuan
1. Mengetahui pengertian investasi.
2. Mengetahui dasar-dasar evaluasi investasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian investasi
Investasi
merupakan suatu tindakan melepas dana saat sekarang dengan harapan untuk dapat
menghasilkan arus dana masa datang dengan jumlah yang lebih besar dari dana
yang dilepaskan pada saat investasi awal (initial investment).
B.
Dasar-dasar evaluasi investasi
1.
Cash
Flow : Karena hanya kas-lah yang dipakai perusahaan bukan pendapatan baik untuk
investasi kembali, maupun membayar deviden.
2.
Konsep
nilai waktu dari uang : Untuk mempunyai nilai terhadap waktu, dan besar nilai
itu sangat tergantung kapan uang itu diterima. Konsep ini berkaitan dengan
bunga.
C.
Metode
evaluasi investasi
1.
BCR
(Benefit Cost Ratio) :
Ø Sering digunakan dalam tahap-tahap evaluasi awal perencanaan
investasi.
Ø Sebagai analisis tambahan untuk memvalidasi hasil evaluasi yang
dilakukan dengan metode lain.
Ø Digunakan untuk mengevaluasi proyek-proyek pemerintah yang
berdampak langsung pada masyarakat banyak.
contoh : investasi terhadap pembukaan jalan baru, pembangunan
pasar, terminal atau rumah sakit.
Aspek Benefit Dan Cost
Contoh : Dampak langsung dan tidak langsung proyek pembangunan
jalan.
Benefit
q Efisiensi perjalanan
q Peningkatan produktivitas lahan di sekitar jalan
q Peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat
Cost
q Investasi yang dikeluarkan untuk membangun jalan (langsung)
q Biaya terhadap perubahan lingkungan
q Meningkatnya kecelakaan
q Menurunnya keamanan masyarakat
Rumus BCR
![]() |
Jika Analisis Dilakukan terhadap Present

Jika Analisis Dilakukan terhadap Annual

Kriteria Keputusan
·
Untuk
mengetahui apakah suatu rencana
investasi layak ekonomis atau tidak setelah melalui metode ini.
Jika BCR



Jika BCR 

2.
Metode
Payback Period (PBP)
Analisa PBP bertujuan Untuk mengetahuai seberapa lama (periode) investasi akan
dikembalikan saat terjadinya kondisi break event point (BEP)
Lamanya periode pengembalian (k) saat kondisi
BEP adalah:

Dimana :
k = periode pengembalian

Jika komponen cash flow benefit dan cost-nya
bersifat annual, maka formulasinya:

Kriteria Keputusan
Rencana investasi layak jika:
ü k
n dan sebaliknya

ü k = jumlah periode pengembalian
ü n = umur investasi
Metode Discounted Payback Period (PBP)
·
Merupakan
penyempurnaan dari metode payback period, dengan memasukkan faktor bunga dalam
perhitungannya.
·
Formula Perhitungan

Dimana:
k = periode pengembalian

FBP = faktor bunga present
·
Kriteria
Keputusan :
Rencana investasi layak jika:
ü k
n dan sebaliknya

ü k = jumlah periode pengembalian
ü n = umur investasi
3.
IRR
(Internal Rate of Return)
Ø Analis dilakukan dengan mencari suku bunga disaat NPV = 0
Ø Dijelaskan dalam bentuk % / periode waktu
Ø Seberapa kemampuan cash flow dalam mengembalikan modalnya dan
seberapa besar kewajiban yang harus dipenuhi
q Kemampuan mengembaliakn modal = IRR
q Kewajiban yang harus dipenuhi = Minimum Attractive Rate of
Return (MARR)
Kriteria
kelayakan:
Investasi layak
jika

Nilai MARR
umumnya ditetapkan secara subjektif melalui pertimbangan :
ü Suku bunga investasi (i)
ü Biaya lain yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan investasi (Cc)
ü Faktor resiko investasi
dipengaruhi oleh sifat
resiko usaha, tingkat persaingan usaha sejenis, manajemen style pimpinan
perusahaan.

MARR = i + Cc
Jika Cc tidak ada atau 0, maka MARR = i (suku bunga)
Sehingga MARR
i

4.
NPV (Net Present Value)
Melihat
nilai bersih (net) pad waktu sekarang, dari sebuah cashflow investasi.
Disebut juga NPW (Net Present Worth)
• PWB (Present Worth Benefit) = Nilai sekarang dari pendapatan/keuntungan dalam cashflow.
• PWC (Present Worth Cost) = Nilai sekarang dari biaya/pengeluaran dalam cashflow.
• PWB (Present Worth Benefit) = Nilai sekarang dari pendapatan/keuntungan dalam cashflow.
• PWC (Present Worth Cost) = Nilai sekarang dari biaya/pengeluaran dalam cashflow.
Nilai Sekarang (Present Worth) adalah nilai ekivalen pada waktu 0 (sekarang) dari serangkaian arus kas.
Nilai Sekarang (Present Worth) digunakan apabila :
• Mengatur (menentukan) harga pembelian atau penjualan suatu alternatif ekonomi (Penilaian, PW)
• Mengevaluasi alternatif ekonomi (memutuskan apakah baik atau buruk) dimana harga diketahui (Evaluasi,NPW)
• Menghitung nilai ekivalen untuk urutan arus kas (PW)
CONTOH SOAL
PWB
Contoh : Dua buah mesin sama-sama berharga 170 juta, masa pakai 5 tahun. Mesin A memberikan keuntungan tahunan 300 juta, mesin B memberikan keuntungan di tahun pertama 400 juta namun menurun 50 juta tiap tahun berikutnya. Manakah mesin yang
dipilih ? (i = 7%)
Contoh : Dua buah mesin sama-sama berharga 170 juta, masa pakai 5 tahun. Mesin A memberikan keuntungan tahunan 300 juta, mesin B memberikan keuntungan di tahun pertama 400 juta namun menurun 50 juta tiap tahun berikutnya. Manakah mesin yang
dipilih ? (i = 7%)

Perlu dilihat nilai PWB-nya :
Mesin A à PWB = A (P/A; 7%, 5) = 300 juta . 4,100 = Rp 1.230 juta
Mesin B à PWB = A (P/A; 7%; 5) – G(P/G; 7%; 5) = 400 . 4,100 – 50 . 7,647 = Rp 1.257,65 juta
Karena nilai PWB Mesin B > nilai PWB Mesin A à Pilih mesin B
Mesin A à PWB = A (P/A; 7%, 5) = 300 juta . 4,100 = Rp 1.230 juta
Mesin B à PWB = A (P/A; 7%; 5) – G(P/G; 7%; 5) = 400 . 4,100 – 50 . 7,647 = Rp 1.257,65 juta
Karena nilai PWB Mesin B > nilai PWB Mesin A à Pilih mesin B
PWC
Contoh : Dari soal sebelumnya, bila Mesin A membutuhkan biaya perawatan 2 juta per
tahun, dan Mesin B 3 juta pada tahun pertama dengan penurunan 0,5 juta per tahun.
Mana mesin yang dipilih ?
Contoh : Dari soal sebelumnya, bila Mesin A membutuhkan biaya perawatan 2 juta per
tahun, dan Mesin B 3 juta pada tahun pertama dengan penurunan 0,5 juta per tahun.
Mana mesin yang dipilih ?

Perlu dilihat nilai PWC-nya :
A à PWC = I + A (P/A; 7%, 5) = 170 juta + 2 juta . 4,100 = Rp 178,2 juta
B à PWC = I + A (P/A; 7%; 5) – G(P/G; 7%; 5) = 170 + 3 . 4,100 – 0,5 . 7,647= Rp 178,48 juta
Karena nilai PWC Mesin A < nilai PWC biaya Mesin B à Pilih mesin A
A à PWC = I + A (P/A; 7%, 5) = 170 juta + 2 juta . 4,100 = Rp 178,2 juta
B à PWC = I + A (P/A; 7%; 5) – G(P/G; 7%; 5) = 170 + 3 . 4,100 – 0,5 . 7,647= Rp 178,48 juta
Karena nilai PWC Mesin A < nilai PWC biaya Mesin B à Pilih mesin A
NPV/NPW
• Menurut nilai PWB : pilih Mesin B, menurut nilai PWC : pilih Mesin A à pilih dasar yang mana ? à dibutuhkan analisis NPV/NPW
• NPW melihat keseluruhan cashflow secara bersih/net, semua benefit dikurangi cost.
• Menurut nilai PWB : pilih Mesin B, menurut nilai PWC : pilih Mesin A à pilih dasar yang mana ? à dibutuhkan analisis NPV/NPW
• NPW melihat keseluruhan cashflow secara bersih/net, semua benefit dikurangi cost.
NPW = Present worth of benefit (PWB) – Present worth
of cost (PWC)
Dari soal sebelumnya :
NPW Mesin A =
= Rp 1.230
juta – Rp 178,2 juta = Rp 1.051,8 juta
NPW Mesin B =
= Rp 1.257,65 juta – Rp 178,48 juta = Rp 1.079,2 juta
Maka dipilih mesin B, karena NPWB > NPWA
NPW Mesin A =

NPW Mesin B =

Maka dipilih mesin B, karena NPWB > NPWA
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Investasi
merupakan suatu tindakan melepas dana saat sekarang dengan harapan untuk dapat
menghasilkan arus dana masa datang dengan jumlah yang lebih besar dari dana
yang dilepaskan pada saat investasi awal (initial investment).
1. Net Present Value (NPV)
2. Annual Equivalent (AE)
3. Internal Rate of Return (IRR)
4. Benefit-Cost Ratio (BCR)
5. Payback Period (PBP)
2. Annual Equivalent (AE)
3. Internal Rate of Return (IRR)
4. Benefit-Cost Ratio (BCR)
5. Payback Period (PBP)
![]() |
Komentar
Posting Komentar