makalah bab II pengolahan minyak bumi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Input dalam Pengolahan Minyak Bumi
·
Minyak Bumi
·
Menara destilasi
·
Katalis
·
Asam kuat (polimerisasi) HCl,
·
Molibdenum oksida (reforming)
·
atau (Cracking)
·
Bahan pencampur (TEL) = tetra ethyl lead
(untuk meningkatkan bilangan oktan) pada pembuatan bensin
B. Proses Pengolahan Minyak Bumi
Minyak
mentah yang baru dipompa keluar dari tanah umumnya tidak begitu bermanfaat.
Agar dapat dimanfaatkan secara optimal minyak tersebut harus diproses terlebih
dahulu didalam kilang minyak.
Minyak
mentah merupakan campuran yang amat kompleks yang tersusun dari dari berbagai
senyawa hidrokarbon. Didalam kilang minyak tersebut, minyak mentah akan mengalami
sejumlah proses yang akan memurnikan dan mengubah struktur dan komposisinya
sehingga diperoleh produk yang bermanfaat.
Secara
garis besar terdapat 6 proses dalam pengolahan yang berlangsung didalam kilang
minyak, yaitu:
1)
Destilasi
Destilasi merupakan penguapan suatu cairan
dengan cara memanaskannya dan kemudian mengembunkan uapnya kembali menjadi
cairan. Destilasi sebagai proses pemisahan dikembangkan dari konsep-konsep
dasar: tekanan uap, kemenguapan, dan sebagainya. Destilasi digunakan untuk pemisahan
cairan-cairan dengan tekanan uap yang cukup tinggi. Dengan kolom yang dirancang
secara baik, dapat memisahkan cairan-cairan dengan perbedaan tekanan uap yang
kecil (tapi tidak campuran azeotrop). Destilasi merupakan metode
isolasi/pemurnian (Bahti, 1998).
2)
Cracking
(perengkahan)
Proses pemecahan hidrokarbon
molekul-molekul besar dalam fraksi minyak bumi menjadi molekul yang lebih
kecil. Contoh : Pengubahan solar menjadi minyak tanah
3)
Reforming
Pengubahan molekul bensin yang bermutu
rendah menjadi bermutu baik.
Fungsi : Mengubah hidrokarbon rantai lurus menjadi hidrokarbon rantai bercabang.
4)
Polimerisasi
Proses penggabungan molekul-molekul kecil
dalam minyak bumi menjadi molekul yang besar. Contoh : Penggabungan isobutena dengan isobutana menjadi isooktana yang merupakan
bensin bermutu tinggi.
5)
Treating
Proses pemurnian minyak bumi dengan
menghilangkan zat-zat pengotornya, yaitu pengotor yang menimbulkan bau tak
sedap, lumpur, belerang dsb.
6)
Blending
Proses pencampuran minyak bumi dengan
zat-zat aditif agar kualitasnya baik.
C. Produk Olahan Minyak Bumi

NO
|
Fraksi
|
Jumlah
atom
|
Titik
didih
|
Kegunaan
|
1.
|
Gas
|
C1
– C4
|
![]() |
LPG
dan produk petrokimia
|
2.
|
Petrolium
Eter
|
C5
– C6
|
30
– 60
|
Pelarut
non polar dan pembersih
|
3.
|
Ligronin/Nafta
|
C6
– C7
|
60
– 100
|
Pelarut non-polar & zat aditif bensin
|
4.
|
Bensin (gasoline)
|
C8
– C10
|
40
– 200
|
Bahan bakar motor
|
5.
|
Kerosin
(minyak tanah)
|
C12
– C18
|
175
– 325
|
Kompor & mesin jet (avtur)
|
6.
|
Solar
|
![]() |
250
– 400
|
Mesin diesel
|
7.
|
Oli
|
![]() |
350
– 500
|
Pelumas
|
8.
|
Residu
|
![]() |
![]() |
Lilin,paraffin,aspal
|
Komentar
Posting Komentar